2021/02/03

Persepsi Negatif Ospek

Mungkin sebuah kata yang familiar ditelinga kita,, apa lagi bagi yang pernah mengenyam bangku kuliah.

Bila kita menyinggung kata ospek maka yang terlintas dipikiran sebagian orang adalah suatu aktivitas bullying senior kepada junior yang terorganisir.

Jauh menyimpang dari pengertian OSPEK itu sendiri. Lantas apa sich OSPEK itu.

OSPEK adalah kepanjangan dari Orientasi Studi dan Pengenalan kampus yaitu suatu aktivitas yang berada dalam tanggung jawab universitas dalam pengenalan atau sosialisasi dunia kampus kepada mahasiswa baru (MaBa), yang mencakup segala bentuk kehidupan sosial di lingkungan universitas.

Jadi sudah jelas bahwa tujuan ospek itu sendiri sudah mulia, lantas apa yang menyebabkan persepsi sebagian orang bahwa ospek itu cenderung bullying. Mungkin ada beberapa alasan yang menyebabkan sebagian orang memandang hal tersebut suatu hal yang negative.

Diantaranya :

  • Ospek dianggap melestarikan budaya feodal, hal tersebut terlihat ketika Kakak Senior menjadi seseorang yang harus dipatuhi dan dihormati oleh juniornya.
  • Penugasan MaBa untuk mencari dan menggunakan atribut-atribut yang aneh dan kadang kala tidak berhubungan dengan jurusan yang ditempuh, yang hasilnya membuang uang percuma.
  • Sanksi dan hukuman untuk yang melanggar terkecuali “ Kakak Senior”.
  • Waktu untuk Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus lebih sedikit dibanding dengan kegiatan “OSPEK”.
  • Ajang balas dendam “Kakak Senior” kepada “Junior” yang turun temurun.
  • Banyak memakan korban, dari yang luka ringan, luka berat, bahkan sampai dengan meningga.

Saatnya merubah pandangan negative tentang OSPEK di negeri ini dengan cara mengembalikan tujuan semula dari OSPEK seperti :

  1. Mengenal dan memahami lingkungan kampus sebagai suatu lingkungan akademis serta memahami mekanisme yang berlaku di dalamnya.
  2. Menambah wawasan mahasiswa baru dalam penggunaan sarana akademik yang tersedia di kampus secara maksimal.
  3. Memberikan pemahaman awal tentang wacana kebangsaan serta pendidikan yang mencerdaskan berdasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan.
  4. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu belajar di Perguruan Tinggi serta mematuhi dan melaksanakan norma-norma yang berlaku di kampus, khususnya yang terkait dengan Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa.
  5. Menumbuhkan rasa persaudaraan kemanusiaan di kalangan civitas akademika dalam rangka menciptakan lingkungan kampus yang nyaman, tertib, dan dinamis.
  6. Menumbuhkan kesadaran mahasiswa baru akan tanggungjawab akademik dan sosialnya sebagaimana tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Semoga banyak tercipta mahasiswa/ wi yang baik karena dibentuk oleh system OSPEK yang baik pula.

Moga bermanfaat